Tampilkan postingan dengan label STORY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label STORY. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Februari 2015

Dialog Diri

Trimakasih untuk raga yang senantiasa berjuang, meskipun terkadang lebih suka bergelung di kegelapan kamar. Trimakasih untuk jiwa yang sehat, meskipun terkadang lebih suka berlagak gila dan dipenuhi prasangka. Trimakasih untuk pikiran yang mau kuajak belajar dewasa, meskipun lebih tergoda jadi anak kecil yang lugu dan sederhana.

Trimakasih untuk hati yang terkadang kuat, rapuh, peka, acuh, lembut, kasar, lunak, keras. Trimakasih karena terkadang mau diajak berdamai dengan rasionalitas pikiran, meskipun dongkol, meskipun harus ngomel berhari-hari, meskipun lebih suka mengundang mendung hitam drpd warna-warni pelangi.

Bertambah angka, bukan berarti bertambah dewasa tapi sudah pasti bertambah tua. Bertambah angka, bertambah pula harapan dan kegagalan mewujudkannya.

Aku berharap cantik, tapi aku takut kena pelet kalau aku jadi cantik. Aku takut dikejar-kejar, banyak haters, dan kena teror dari mereka yang benci melihatku cantik. Jadi lebih baik aku jadi perempuan biasa yang pantas dilihat saja. Yang tidak bikin mata merah saat dipandang.

Aku berharap kaya, tapi kalau kupikir-pikir lagi darimana aku dapat harta kalau uang saku kuliah saja masih minta orang tua. Lagipula kalau aku nanti kaya saat belum waktunya, aku takut jadi sombong, pelit, dan dibenci banyak orang karena sifat burukku itu. Jadi lebih baik aku jadi anak muda sederhana yang setidaknya tidak gemar menghabiskan duit orang tuanya.

Aku berharap punya mobil biar bisa selfie di belakang kemudi, tapi banyak orang bilang buat apa mamerin harta orang tua. Kalau dipikir-pikir benar juga. Jadi lebih  baik aku jadi anak muda yang suka selfie sambil pamerin gigi kelinci. Karena cuma gigi kelinci yang aku punya.

Aku berharap semua orang menyukaiku, dalam artian menyukai fisik dan karakterku, tapi aku pernah dengar pepatah semakin tinggi pohon semakin kuat angin yang menerjangnya. Jadi lebih baik aku jadi pohon yang tidak terlalu tinggi daripada tumbang karena tidak kuat diterjang angin puting beliung. Mungkin aku harus tunggu sampai akarku benar-benar kuat menancap tanah.

Aku berharap semakin tua juga semakin dewasa, tapi katanya jadi orang dewasa itu rumit. Mikirin ini itu, berbelit-belit. Tapi aku juga tidak mau punya pemikiran anak kecil yang manja dan parahnya bikin orang lain benci setengah mati. Lagipula apa enaknya punya pemikiran anak kecil yang terperangkap dalam raga yang semakin tua. Lalu bagaimana? Sebaiknya aku mulai belajar dewasa lewat masalah yang melilit sampai sakit, menuntut pengertian, menekan amarah, menumbuhkan kesabaran, menajamkan rasionalitas, dan mengajak kata hati ikut berkonspirasi.

Aku berharap khayalan yang kuciptakan, harapan-harapan yang cuma jadi angan-angan, dan cita-cita yang teronggok di kolong meja, besok jadi kenyataan. Tapi sudah banyak orang membuktikan kalau khayalan, harapan, dan cita-cita tidak akan terwujud tanpa usaha. Jadi lebih baik aku jadi anak muda yang banyak bicara tidak apa-apa asal juga banyak bekerja.

Trimakasih untuk dialog diri hari ini.

With love,

Lilis❤

Kamis, 12 Februari 2015

Lepaskan atau Pertahankan?

Terkadang ada yang harus kita lepaskan padahal kita gak pengen nglepasin itu. Ada juga yang terpaksa mau gak mau harus kita pertahankan padahal kita udah empet-empetan, udah ngos-ngos-an gak pengen mertahanin. Ada lagi yang satu pengen mempertahankan, eh yang satunya pengen udahan aja. Ya begitulah.

Masih awal 2015 gue bawaannya udah galau aja. Nggak galau sih sebenarnya, gue cuma lagi risau. Haha, oke sama aja. Gak ngerti kenapa si galau ini betah banget ngikutin gue. Dari gue masih jadi generasi alay sampai gue jadi generasi jomblo akhir zaman. Dari jomblo yang masih penuh pesona sampai jadi jomblo lumutan yang rindu kasih sayang. Hm. Oke.

Jadi, tadi waktu gue lagi asik memanjakan diri dengan males-malesan, tiba-tiba aja gue inget seseorang yang beberapa bulan lalu deket sama gue. Aslinya sih gue tiap hari inget, cuman gue acuh tak acuh mencoba gak peduli sama masalah itu. Karena masalah lumut yang mulai menghampiri status gue sebagai jomblo aja udah cukup memberatkan :')) Cukup, bang, cukuuup. Lilis lelah menjadi jomblo yang bukannya dideketin cowok cakep tapi malah diampirin lalat ijo :'((((

"Terkadang ada kebahagiaan yang harus dikorbankan demi menciptakan kebahagiaan lain."

Dihimpit kenyataan kayak gitu itu rasanya kayak pengen upload foto berduaan sama pacar ke instagram tapi yang ada di memori HP malah foto berduaan sama peliharaan. Ngenes.

Tapi ya mau gimana lagi. Memaksakan sesuatu itu gak baik. Apalagi mempertahankan sesuatu yang seharusnya emang dilepaskan. Terkadang kita sering gak sadar bahwa apa yang kita pertahankan itu sebenernya gak baik. Ibarat nahan kentut yang malah bikin sakit perut. Ato malah terkadang kita melepaskan sesuatu yang seharusnya kita pertahankan. Nglepasin duit lima puluh ribu demi malem mingguan padahal duit itu bisa buat makan berhari-hari. Sedih, kan? Hmmmmm, balada anak kost yang malang :((((

Yaudahlah. Intinya apapun yang jadi pilihan kita, konsekuensi dari pilihan itu akan selalu ada. Dalam suatu pilihan pasti ada sepaket kekurangan dan juga kelebihan yang gak bisa kita pisah, macem misahin tenderloin steak dari piring ke perut kita.

P.s: postingan ini gue tulis dua bulan yang lalu, tapi bernasib buruk dengan mendekam di draft selama berminggu-minggu.

Kamis, 01 Januari 2015

Aku Pulang

Kamu tau kenapa aku kembali datang setelah sekian lama hilang? Hilang ditelan badai kemalasan yang aku ciptakan. Kamu tau kenapa aku kembali membelai setelah sekian lama mencampakkan? Mencampakkan karena menemukan dunia baru. Kamu tau kenapa aku kembali pulang setelah sekian lama berputar-putar dalam titik jenuh yang mengaburkan? Karena aku rindu.

Ya, rindu. Aku rindu merangkai kata. Memilah-milahnya menjadi kalimat. Kemudian menyatukannya menjadi sebuah tulisan. Tulisan perekam kenangan. Aku rindu memencet tombol backspace bolak-balik, menghapus, menulis, menghapus lagi, kemudian diam-diam putus asa meninggalkan sembarangan.

Aku rindu sibuk sendirian di pojok ruangan. Sendirian di sebuah cafe dengan cappuccino dan jamur kremes yang terkadang lupa tersentuh. Terlalu fokus menatap layar datar dengan raut muka sok serius.

Aku jadi paham bahwa secinta apapun aku dengan dunia perbloggeran, aku akan tetap bertemu dengan sebuah titik yang dinamakan titik jenuh. Bosan adalah keniscayaan. Dan saat berada di titik tersebut, aku menyerah. Mencoba memberi waktu untuk diriku sendiri dengan harapan semangatku untuk menulis akan muncul kembali. Tapi malang tak dapat ditentang, justru kemalasan dan keblablasan yang tumbuh subur.

Tapi, rindu memang akan membawa kita pulang. Kembali pada apa yang kita cintai. Semoga rumah ini tetap menyenangkan tuannya. Senyaman dulu. Karena di sinilah aku menyimpan memori-memori kenangan yang tidak akan terulang.

1 Januari 2015
Aku pulang, kembali memelukmu.

Selasa, 16 Desember 2014

Sungguh?

Tidak ada yang salah, ketika kita mencoba membuka hati, membiarkan sayap kita mengembang terbang menjelajah, lalu kita jatuh hati dengan orang yang kita anggap salah. Tidak ada yang salah, jatuh hati adalah masalah hati ke hati. Hanya saja, mungkin waktu belum berkehendak mengetuk palu untuk mempersatukan dua sejoli ini. Bersabarlah. Atau jika tidak bisa maka kepakkan sayapmu dan bebaskan.

Memang sakit ketika kita tiba-tiba jatuh, lalu dengan cepat terperosok semakin dalam, tapi kemudian kita tidak tahu bagaimana cara untuk naik ke atas lubang. Memang sakit ketika kita harus berjuang sendirian mempertahankan atau bahkan mematikan benih-benih yang mulai tumbuh subur. Memang sakit ketika kita harus menutup mata ketika sosoknya tiba-tiba berjalan lantang melewatimu, kemudian tiba-tiba mengarahkan pandangan ke arahmu. Memang sakit ketika kita harus berpura-pura tuli ketika dia mulai berbicara. Menyapamu dengan segala pesona. Sakit! Bahkan suaranya saja bisa tiba-tiba menggusar pertahanan hati yang sedemikian rupa sudah susah payah kita bangun.

Seringkali memutuskan untuk mendekap atau membebaskan rasa yang sudah ada, terasa begitu sulit. Bukankah setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendekap, tetap membiarkan rasa itu tumbuh subur sampai berbuah, entah itu manis atau pahit. Juga manusia punya hak yang sama untuk memutuskan naik ke atas lubang, kemudian mengubur dalam-dalam rasa yang mulai berkembang, lantas menginjak-injaknya sampai rasa itu rata dengan tanah. 

Shhhhh.. Rasanya aku sudah cukup membesar-besarkan masalah kecil ini. Seharusnya sebelum memutuskan untuk merawat atau mematikan rasa itu, aku harus tahu. Aku jatuh hati karena apa? Jenuh? Bosan berjalan sendirian? Sepi sampai terasa seperti di ruang hampa? Atau aku memang sungguh-sungguh jatuh cinta? Rasanya aku harus kembali memikirkan, apa alasanku jatuh cinta!

Halloooooow, say hai setelah lama berhibernasi :D

Minggu, 19 Oktober 2014

October, Learn More

Dari apa yang aku lakukan pada orang lain aku belajar. Bahwa apa yang aku pikirkan, yang aku utarakan, dan yang aku lakukan tidak semuanya benar, sesuai, atau cocok dengan apa yang ada di benak mereka. Yang menurutku benar, belum tentu benar di mata mereka. Dan yang menurutku salah, bisa saja benar di mata mereka.

Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang lain. Wong, otaknya aja tidak sama. Jadi tidak salah kalau pendapat kita sering berbeda, bahkan dengan soulmate yang paling lengket dengan kita . Yang salah itu kalau kita ngotot, memaksakan pendapat kita, menganggap pemikiran kita yang paling benar. Haha, ternyata aku ini egois, ya. Duh, aku jadi malu :(

Dari apa yang orang lain lakukan kepadaku aku belajar. Jika menurutku apa yang dia lakukan itu salah, sebisa mungkin aku tidak boleh melakukan perbuatan itu. Kalau kepepet? Ya sekali-kali gak apa-apa lah. Haha. Dan jika menurutku apa yang dia lakukan itu benar, aku harus mencontohnya. Contohnya, kalau dia menggalakkan program hemat ala anak kost dan menurutku itu bakalan berdampak baik buat dompetku, aku harus belajar nglakuin itu. Ya walaupun susah dan kemungkinan gagalnya 75%. Rapopo, namanya juga masih belajar. Hehehe.

Tiba-tiba aku ingat hubungan sebab-akibat. Mungkin ini yang sedang terjadi sama aku. Sebab dulu aku ngejauh dari si A, sekarang aku yang dijauhi si B. Padahal dulu si B juga jauhin si A, tapi sekarang si B malah makin deket sama si A. Hah! Manusia manusia -__- Perasaan dan pemikiran manusia itu benar-benar elastis.

Dari hubungan sebab akibat aku belajar. Memikirkan akibatnya sebelum bertindak. Memikirkan baik buruknya dengan seksama. Memikirkan efeknya kalau aku jajan di kantin tiap hari. Kurus, cyin. Kuruuuuusss, dompetku -_____-

Saat ini mungkin aku sedang ditempa, diajar, dilatih untuk jadi perempuan tangguh. Yang sabar dan tegar. Yang mengerti apa yang harus dilakukan untuk membalas perbuatan orang lain. Dewasa.

Saat ini mungkin aku memang harus sungguh-sungguh belajar paham dengan perubahan. (Mungkin) tidak ada yang benar-benar konstan, bahkan dalam sebuah persahabatan. Cepat beradaptasi dengan sikap dan keadaan yang tidak tertebak. Belajar berhati tebal. Juga belajar tidak tergesa mengartikan sesuatu, jangan sembarangan.

Yang terpenting saat ini adalah belajar kuat!

Minggu, 14 September 2014

Titik Jenuh

Hoaaaaaam......
Ternyata gue udah jadi anak kost selama satu bulan. Anak kuliahan semester satu yang masih bergulat dengan beraneka jenis virus males. Entahlah. Gue sendiri juga gak habis pikir, kenapa gue bisa jadi anak yang malesnya kebangetan -___-

Mungkin gue butuh alarm yang suaranya ngalah-ngalahin toa masjid. Biar virus males yang mendekam di tubuh gue jadi gak betah dan pindah ke tubuh kucing garong yang biasanya manjat genting kost-an gue.

FYI, sebenernya gue itu cuma males nulis. Gue seperti kehilangan gairah buat ngeblog. Pengen nulis tapi gak punya ide. Pengen ngeblog tapi gak punya pulsa. Hm, oke ini cuma alibi gue. Mungkin gue sedang stuck ato apalah namanya.

Dari ke-stuck-an yang gue alami, gue bisa mengambil sebuah pelajaran untuk diri gue sendiri. Bahwa, titik jenuh itu bisa terjadi di dalam rutinitas yang gue sukai. Contohnya, menulis. Bahkan dalam sebuah hubungan, entah itu hubungan dengan lawan jenis atopun dengan yang sejenis.

Saat ini gue lagi males sama temen yang udah dari SMA deket sama gue. Bukan berarti gue udah gak mau temenan sama dia. Tapi, gue pengen menciptakan jarak sama dia. Karena gue rasa dia sekarang seperti gak menghargai privasi gue.

Ohia, hati-hati ya dengan titik jenuh. Karena titik jenuh kalo gak diatasi dengan cara yang efektif, efisien, baik, dan benar, dia bakalan jadi monster jahat. Kan sekarang banyak jomblo yang awalnya punya pacar tapi diputus gara-gara pacarnya bosen sama dia. Udah gitu aja sih :D Hehe.

Jumat, 05 September 2014

Pengumuman Giveaway #OneOfMyHappyMoment

Hai, what’s up bro, sist? Masih inget sama giveaway yang gue adain itu gak? Hayo ngakuuuuu! Pasti giveaway gue itu kebawa sampe kalian ngiler-ngiler masuk ke dalam alam mimpi, kan? Hayooooh. Hm, oke jayus. Yes, giveaway ini kita adakan dalam rangka syukuran atas kelulusan gue dan Reyza, dan plis gue tekankan sekali lagi, giveaway ini bukan buat syukuran anniv kita. Karena, gue adalah jones-jones bahagia, kalo si Reyza gue gak tahu. Huahaha.

Gak kerasa ternyata deadline Giveaway One Of My Happy Moment udah mencapai titik akhir. Dan secara resmi Giveaway yang gue adakan barengan sama Maz Reyza Zamzamy ditutup dan akan segera diumumkan siapa yang menjadi pemenangnya. Sori ya, gue gak sempet bikin postingan siapa-siapa aja yang ikut, tapi tenang si Reyza buat kok. Jadi, cek aja blognya dia kalo pengen baca postingan temen-temen yang ceritanya keren-keren semua.

Dan dari 23 peserta, mau gak mau kita harus memilih 5 juara yang akan mendapatkan hadiah sederhana dari kita. Selama hampir 4 hari gue bolak-balik baca postingan temen-temen, karena plis gue bukan komentator handal macem komentator bola yang langsung bisa ceplos sana-sini -__-

Setelah 4 hari 4 malam gue tapa di deket jemuran baju, akhirnya dengan hati yang berbunga-bunga, gue dan Reyza memutuskan untuk memilih 5 cerita yang menurut kita merupakan moment yang amat sangat membahagiakan. Dan untuk 18 postingan yang belum terpilih untuk mendapatkan hadiah sederhana dari kita, kita minta maaf sebesar-besarnya, ya. Ya kan dalam sebuah kompetisi pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Ya kan ya kan? Doain aja kita ada rejeki lebih sehingga bisa mengadakan giveaway lagi. Aamiin.

Oke, pasti udah penasaran banget kan siapa kelima orang yang terpilih untuk menyambet gelar sebagai pemenang Giveaway One Of My Happy Moment? Oke, keep calm, gaes.

Ehm, dan pemenangnya adalahhhhhhh *jeng jeng jeng tuk tuk deng deng jessssssss* *dwar dwar dwaaaaaar*






Juara ke 5 adalah Fatimah [http://www.fatimahaqila.com/2014/08/kejutan-tak-terduga.html] berhak mendapatkan pulsa Rp 50.000 dikurangi Rp 40.000.

Juara ke 4 adalah Aldi [http://aldirahmanuntoro.blogspot.com/2014/07/perjuangan-menghadapi-sbmptn.html] berhak mendapatkan pulsa Rp 100.000 dikurangi Rp 90.000.

Juara ke 3 adalah Kak Elvina [http://www.kicauanvina.com/2014/08/bahagia-itu-pilihan.html] berhak mendapat pulsa Rp 10.000 yang tidak lebih dan tidak kurang.

Dan juara ke 2 adddddddddalaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Kak Meyke [http://www.meykkesantoso.com/2014/08/bahagia-itu-moving-on.html]. Kak Meyke berhak mendapatkan novel London-Windry Ramadhina.


Last, juara pertama adalahhhhh *tut tut gwoes gwoes jeng jeng jeng jeeeeeeees*









Selamat buat kak Dinda [http://dindahiin.blogspot.com/2014/08/jangan-sampai-mimpi-kalian-direnggut.html] berhak mendapatkan novel Hidup Berawal Dari Mimpi dan Perjalanan Rasa-Fahd Djibran.


Wahhhh, akhirnya gak penasaran lagi kan? Yang belum beruntung mendapat hadiah sederhana dari kita jangan berkecil hati ya. Kesempatan di luar sana masih terbuka lebar. Dan kita ucapkan terima kasih buat temen-temen semua yang sudah ikut meramaikan giveaway kita. Makasihhhh ya, gaes. Mumumumu deh pokoknya. Haha. Untuk pemenang tunggu konfirmasi dari kami, yes? Selamat ya selamat, gaes. Yeyeyeye yeay!


Tunggu giveaway-giveaway kita selanjutnya. Hehe.

Kamis, 04 September 2014

September On Going

Halloooo September. How is life? Aku sudah jadi anak kuliahan looooh. Sudah bukan camaba lagi. Waaaaaaa senengnya gak bisa diungkapin pake kata-kata pokok. Haha. Duh, aku jadi tambah lebay, ya? Biarin deh.

Trus aku juga udah resmi jadi anak kost sejak 20 hari yang lalu. Resmi mangkir dari nulis sejak dimulainya PPKMB UNAIR 2014 ato gaulnya ospek. Sok-sok-an sibuk ngospek padahal gak pernah ada tugas yang sampe lembur. Aku kayaknya emang perlu ditabok deh, ya? -___-

Selama 20 hari jadi anak kost, aku itu masih berusaha adaptasi buat ngatur waktu yang sampe negara api menyerang pun akan tetap 24 jam. Dan juga masih sibuk pasang tedeng aling-aling buat mengatasi virus males yang setiap saat meronta-ronta nyuruh aku buat nempelin tubuh ke kasur sambil ngeliatin langit-langit yang ceritanya mau aku cat pink biar kece badai halilintar seperti kata temenku yang sekarang mulai bertransformasi jadi malaikat pelindungku. Haha.

Ohia, nama temenku yang mulai jadi malaikat pelindungku itu Nafahatin Nur. Panggil aja Mbok Tin dan dia bakalan muncul di kamarnya. Haha. Oke, garing -_- Entah kenapa sejak pandangan pertama kita langsung klop dan tanpa malu-malu kucing kita mulai menyatukan diri menjadi partner alay yang bener-bener solid.

Nafa itu anaknya baik banget. Dia selalu siap sedia nemenin aku kemana-mana. Sampe-sampe waktu nyuci baju malem-malem, aku minta dia buat nemenin dan dia dengan ikhlas mau-mau aja nemenin aku yang kutukupret suka tiba-tiba manja -__-

Kita berdua sedang merencanakan buat kemana-mana pake baju dengan warna yang sama. Biar kayak ibu dan anak couple-an gitu. Uwuwuw so sweet banget, kan? Muahaha.

Dan kita juga lagi sama-sama berjuang buat ngegendutin dompet kita masing-masing. Kasian kan si dompet kalo kurusan, nanti sakit. Ya kan? Ya kan? Ada saran gak biar dompet kita gendut terus? Soalnya si dompet gampang banget kena penyakit, dikit-dikit kurusan, dikit-dikit bikin kita meraung-raung biar dia sembuh trus jadi gendut, ya begitulah fenomena anak kost. Pft banget deh -___-

Yang utama, aku itu lagi gencar banget buat numbuhin semangat nulisku yang kayaknya semakin mengabur karena kesibukan yang aku buat sendiri. Contohnya, sibuk nabokin nyamuk yang disemprot berkali-kali pun tetep aja hidup, ato sibuk mata-matai tikus yang suka ngobrak-abrik tempat sampah, ato bahkan sibuk teriak “Hush, hush, hushhhhhhh, HUSSHHHHH” ke kucing yang lagi ngadain lomba nyanyi, dan plis aku teriak-teriak itu karena suara mereka itu udah mirip setan yang jarinya kejepit pintu. Nyeremin abis, euy.

Yah pokoknya September ini aku lagi berusaha secepat mungkin buat adaptasi dengan lingkungan kampus, lingkungan masyarakat Surabaya, juga dengan waktu, dan gak lupa dengan hati. Hehe. Di sini aku beneran harus jadi perempuan yang strong, yang kuat ditempa, yang mampu belajar mandiri mengatasi masalah yang datang silih berganti, dan mengatasi dompet yang dikit-dikit kurusan. -___-


Doain ya teman-temans, semoga kita semua menjadi manusia yang kuat dan hebat. Yeay! Welcome September. Trimakasih Agustus yang penuh dengan suka, semoga kita lekas jumpa. September, I'm going to reach my dreams.

Sumber: Google

Sabtu, 16 Agustus 2014

Jangan Pergi

Aku kembali menatap langit biru dengan saputan awan. Mentari tersenyum, gagah bertengger. Sudah satu jam aku menunggu di sini. Petugas kebersihan sibuk mengayunkan gagang sapu sumber rejekinya. Jalanan mulai ramai lalu lalang kendaraan. Debu beterbangan. Klakson kendaraan memekakkan telinga. Tapi aku kesepian.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, “Oh Tuhan, aku lupa.” Dan aku berlari, cepat menelusuri jalanan rumahku.

“Dimana kamu? Kenapa aku jadi pelupa begini? Tidak. Jangan-jangan? Ah, tidak mungkin.”

Jumat, 15 Agustus 2014

[Letter Of Love] Sampai Jumpa

Untuk sosok tinggi kurus yang diam-diam menempati salah satu ruang di hati.

Lihat! Malam ini langit begitu terang dihiasi berpuluh-puluh formasi bintang. Ditemani sang rembulan yang malu-malu sedikit tertutup awan, tapi tetap saja terlihat cantik dan anggun. Apa kabar?

Bolehkah kupanggil dirimu dengan sebutan "sayang" kali ini saja? Sudahlah, kali ini biarkan saja. Turuti kehendak inginku. Kali ini saja :')

Sayang, malam ini entah kenapa ada bagian dari potongan hatiku yang terasa nyeri. Mungkin karena rindu inginkan temu, tapi bagaimana lagi, jarak dan waktu masih setia bergotong royong membuat raga kita terasa jauh tak tersentuh.

Jumat, 08 Agustus 2014

Selarik Tulisan Untukmu

Untuk yang tak tersentuh tangan, tapi sepenuh hati terasa dalam aliran semangat.

Selamat malam.

Mungkin saat kamu membaca selarik tulisan ini, di tempatmu sedang sore atau siang, atau bahkan pagi hari. Ketika aku menulis ini, aku sedang ditemani langit kelam malam hari. Ditemani rembulan dengan cahayanya, anggun bertakhta di atas sana. Dan lintang gemintang yang cahayanya berpendar-pendar, indah.

Aku jadi teringat kamu. Salah satu ornamen langit. Sayangnya simbolmu tak muncul jika langit sedang terang benderang tanpa mendung menggantung seperti saat ini.

Senin, 04 Agustus 2014

Let's Begin August

Hallo Agustus. Maafin aku, ya. Iya, maaf untuk penyambutan yang terlambat ini. Enggak kok, aku gak lagi sibuk, cuma kebiasaan lamaku suka membuang waktu dengan sia-sia mulai kambuh lagi. Ah maaf ya, Gus.

Aku tahu kamu akan menerima penyambutanku ini, meski terlambat. Dan aku juga tahu bahwa kamu akan menerima permintaan maafku dengan lapang dada. Serta, membiarkanku tetap berjalan menyusuri hari-hari yang sudah Dia persiapkan. Ya, kamu memang selalu istimewa. Sama halnya dengan bulan-bulan sebelumnya yang punya keistimewaannya masing-masing. Kalian berbeda, tapi sama-sama istimewa.

Gus, sebelumnya aku ingin berterima kasih kepada Juli, untuk segala berkah, kebahagiaan, dan semua hal yang telah dilimpahkan kepadaku. Trimakasih, Jul. You're amazing month! Thanks for everything that you gave to me.

Kamis, 31 Juli 2014

[Giveaway] One Of My Happy Moment

 Yeeee, akhirnya H-2 menuju Sabtu malam juga. Hahaha. Saatnya siap-siap kencan. Uhui! Yihaa!

PS: Kencan hanya berlaku bagi yang punya gebetan dan pacar. Yang jomblo silahkan kencan sama guling :p

Firstly, minal aidzin wal faidzin, gaes. Happy ied mubarak 1435H. Maafin semua kesalahan Lilis dan blog Lilis, ya. Gue yakin selama menjadi blogger, ada postingan yang sedikit banyak menyinggung perasaan teman-teman. Namanya juga manusia, tempatnya salah, jadi mohon dimaafin, ya. Hehe.

Nah gaes, disini gue sama Reyza akan mengadakan sebuah giveaway untuk kalian—para blogger. Bukan, disini gue bukan mau syukuran untuk memperingati hari jadian gue sama Reyza. Gue sama Reyza cuman berteman kok dan Reyza adalah partner blogger gue. Kebetulan kita ada rezeki, jadi ada niatan mau bikin giveaway ini. Sekali lagi, ini bukan giveaway untuk memperingati gue jadian sama Reyza, gue masih single, jadi yang cowok silahkan masih boleh merapat kok. *uhuk*

Minggu, 27 Juli 2014

Pelukan

Aku melirik jam tangan yang melingkari tanganku, jarum pendek di angka sebelas sedangkan jarum panjang termangu di angka dua belas. Aku masih punya satu jam lagi. Satu jam lagi dan harus segera pulang. Sudah larut, sekarang pukul sebelas malam bukan sebelas siang.

Sudah lima jam aku duduk di sini. Sendirian. Melampiaskan kekecewaan kemarin malam. Entah apa yang bisa membuatku kecewa sedemikian dalam, aku sendiri juga tidak tahu, yang pasti ada yang sakit di sini. Di sebuah tempat bernama hati. Hati yang kuat sekaligus rapuh, hati yang penuh suka sekaligus duka, hati yang penuh harapan sekaligus kekecewaan. Aku kecewa, ya kecewa.

Kamis, 24 Juli 2014

Berkah Ramadhan

Alhamdulillah, kabar gembira untuk kita semua. Sebentar lagi lebaran, temans-temans. Dan Ramadhan beserta kenangannya perlahan akan berjalan mundur, berputar, kemudian kembali menemui kita satu tahun lagi. Semoga masih diberi waktu untuk berjumpa dengan Ramadhan tahun depan, ya, temans-temans. Aamiin.

Ternyata pantun “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit lebih dahulu, bersenang-senang kemudian” adalah benar adanya. Iya, ini bukan pepatah bohongan. Kamu pasti percaya juga, kan?

Selasa, 15 Juli 2014

Sepucuk Kertas Biru

Aku termangu dalam lamunan membayangkan wajahmu yang jauh dalam jangkauan tanganku. Terpisah jarak dan ruang sekian kilometer. Dibungkam waktu yang hanya dua puluh empat jam dalam sehari. Apa tidak bisa lebih? Sementara kesibukan menyejajari setiap detik yang berlalu. Dua puluh empat jam berjalan bagai kilat, cepat dan singkat hanya untuk mengingat sosokmu.

Aku belum pernah merasa sedemikian berat menjalani hubungan ini, sayang. Kamu ingat, kita selalu tahan banting menghadapi berpuluh masalah, mulai dari masalah sebesar kutu sampai masalah maha dahsyat yang hampir menenggelamkan cerita kita selama tiga tahun ini.

Minggu, 13 Juli 2014

Untukmu, Kesayangan

Entah bagaimana caranya aku bisa terjatuh sedalam ini ke dalam duniamu. Dunia yang sebelumnya gelap, asing, dan sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiranku. Aku yang dulu hanya mengenal Facebook dan Twitter, kini aku juga mengenalmu. Iya kamu. Blog kesayangan.

Malah dulu aku mengenalmu karena terpaksa. Ketika Pak Arya—guru KKPI di sekolah, memberi tugas membuat blog. Bahkan waktu itu aku sempat enggan mengerjakan tugas itu, “Pak, saya sudah pernah buat blog waktu kelas 1 dulu. Kelas 2 juga sudah ngurusin webnya Kiloe Journalist. Saya gak usah buat ya, Pak?”

Kamis, 10 Juli 2014

Ngomongin Pepatah Jawa

Ajining diri soko lathi, ajining rogo soko busono—harga diri seseorang ditentukan dari tutur katanya, nilai penampilan seseorang bergantung apa yang dipakainya.

Kurang lebih seperti itulah arti pepatah jawa di atas.

Dulu, beberapa tahun yang lalu, sebelum negara api menyerang negaranya sendiri *loh*, gue adalah seorang cewek kece yang cuek sama masalah penampilan. Berkali-kali Nyokap mengingatkan gue, mulai dari ngomong baik-baik (yang pada akhirnya malah gue cueki) sampai Nyokap berubah jadi Hulk *sumpah ini gak bener* cuma buat bikin gue mau memperhatikan penampilan gue yang gak match satu sama lain dan kadang amburadul -___-

Senin, 07 Juli 2014

Nonton Terkampret


Masih inget film Marmut Merah Jambu kan? Salah satu film yang tayang di bioskop beberapa bulan yang lalu, yang sempat rame di TL twitter (gue), yang bikin (gue) ngiler sampe akhirnya memutuskan buat ngeluarin duit dua puluh lima ribu buat nonton film itu, tau kan? Gak tau? Kompor gas. Haha. Kemana aja kamu selama ini? Ngumpet di gua mana sampe gak tau film itu? *menghina banget*

marmut merah jambu radithya dika pink
Sumber: Google

Regards From Miss Rusmiaw

Hallo hai assalamualaikum teman-teman blogger yang gagal move on dari mantan gebetan :p

Tak kenal maka tak sayang. Bercermin dari pepatah itu, biarkanlah daku memperkenalkan diri terlebih dahulu biar makin banyak yang sayang sama daku. Haha. Aduh, gue udah berapa kali ya kenalan lewat blog ini? -___- Ah, terserah gue lah. *ribet sendiri* *bakar saja laptopmu! bakar!* *oke skip*

Kenalin nama gue Lilis. Asal dari Kediri, Jawa Timur. Berat badan 43kg. Tinggi badan 170cm dikurangi 17cm. Jojoba (Jones Jones Bahagia). Berpenampilan menarik. Fresh graduate dari SMKN 2 Kediri. Tapi, belum punya SIM. Dan berpengalaman bekerja dalam tim. Nggg, gue udah mirip orang mau ngelamar kerja belum? :D *sumpah gak lucu, Lis -_-* *keplak kepala sendiri*