Rabu, 15 Januari 2014

Untuk Raga

Hai raga
Kemarilah, mari kita tengok sejauh mana kita melangkah
Apa kau lelah?
Ah sudahlah
Jika kau lelah maka sandarkan kepalamu
Dipundak angan-angan yang kita ciptakan

Masih terlalu pendek
Langkah kita masih dapat terhitung jari
Kumohon jangan menyerah
Jika kau lelah bersandarlah
Kita dapat beristirahat beberapa waktu
Perjalanan kita akan benar-benar terasa lama
Tapi kumohon jangan menyerah


Kau ingin menangis?
Ah sudahlah
Menangislah raga
Aku tak pernah keberatan
Sungguh aku tak akan menganggapmu lemah
Menangislah dipundak angan-angan yang kita ciptakan
Biarkan aku menjadi hati yang lunak seperti pertama kali terlahir
Aku tak ingin menjadi hati yang keras seperti batu
Maka menangislah

Menangislah seperti saat pertama kita melihat dunia
Bebas lepas dan tak malu-malu
Barangkali setelah menangis kita kan dapat kekuatan baru
Kekuatan yang lebih hebat
Percayalah air mata bukan pertanda kau lemah
Menangislah raga
Barangkali air mata justru kan buat kita semakin kuat

Kau masih tak mau menangis?
Aku bahkan sudah tak kuasa menahan derasnya cucuran air mata
Sudahlah, aku tahu kau tak kuat lagi membendungnya
Kau tak perlu berakting didepanku
Aku tahu terjatuh pun kau masih kembali berjalan
Aku tahu terbanting pun kau masih kembali berdiri

Tapi
Biarkan air mata itu mengalir
Biarkan semua beban mengalir bersamanya
Bersama tetesan air mata
Sungguh aku tak keberatan melihatnya
Maka menangislah raga
Menangislah dipundak angan-angan yang kita ciptakan

Dari hati untuk raga

2 komentar:

  1. kata-kata "ingus" dan "cairan bening" itu buat saya kok jadi merusak mood ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf ya :)) sdh direvisi kok dan thanks :)) smg berkenan berkunjung lg

      Hapus

Komentar adalah caraku untuk mengendus jejakmu *halah*. Hayo, komentar biar gue bisa ngendus jejakmu! Haha :D