Rabu, 30 April 2014

Arti Air Mata dan Sahabat

- Kamu tidak akan mengerti apa arti seorang sahabat sebelum kamu terjebak kesedihan -

ᴥᴥᴥ

Hari ini ceritanya gue lagi sedih, lagi pengen nangis. Mood gue gak tau kenapa tiba-tiba jadi mendung gitu. Bawaannya pengen mewek. Sepertinya, buat senyum aja, bibir gue harus bener-bener dipaksa. Dan ketika gue ngaca di kaca rias, sumpeh gile senyuman gue itu asem banget. Kecut. Gak kayak senyum gue biasanya.

Emang setelah selesai perang sama soal-soal UN, gue malah lebih sering galau. Bukan galau mikirin soal UN yang udah berlalu, ato mikirin gimana nanti nilai UN gue, bagus apa enggak, ato malah mikirin pangeran setengah bertopeng yang topengnya gak bisa dibuka-buka. Bukan.

Gue itu merasa seperti terhimpit batu yang beratnya melebihi berat kudanil mati. Rasanya berat. Bikin nyesek. Lebih bikin nyesek dari soal-soal matematika yang gak ketemu jawabannya.

Sabtu, 26 April 2014

Hanya Perlu Menunggu


Aku berjalan dalam keremang-remangan senja sepi di sudut jalan. Pikiranku masih bergulat hebat setelah bertemu dengannya. Dia. Seorang yang istimewa dalam hidupku.

***

"Kamu masih saja berhubungan dengannya?", raut wajahnya seolah mencibirku.

"Aku sudah tidak berhubungan lagi dengannya. Tapi maaf, aku hanya belum bisa melupakannya."

"Hah! Pembohong. Pengkhianat."

Rabu, 23 April 2014

Waktu dan Rasa Rindu

Suara tawa kita masih terdengar mengaung di pelataran masjid sekolah. Sejenak aku berhenti tertawa. Diam-diam kuperhatikan wajahmu yang berkulit kuning langsat itu. Hampir saja aku terhipnotis dengan pesona wajahmu yang sedang tertawa terbahak-bahak, memperlihatkan deretan gigi-gigimu.

Wajahmu tampan, pantas saja banyak yang menyimpan harapan untuk bisa bersamamu. Sifat masculin dan kedewasaanmu memikat banyak perempuan, menaruh angan-angan untuk sekedar mendapat senyuman darimu. Kamu yang tak pernah pilih-pilih dalam berteman, membuat banyak perempuan semakin tak karuan ketika mendapat sedikit perhatian darimu. Dan aku tau betul bahwa, perhatianmu itu tak lebih dari pedulinya seorang teman. Memang perempuan selalu begitu, terlalu melebih-lebihkan keadaan. Hiperbolis.

Senin, 21 April 2014

Kesepian dan Galau

Jadi, disinilah gue sekarang. Di cafe kecil deket rumah gue, gak deket sih, tapi juga gak jauh. Intinya, kalo gue kesana jalan kaki paling nanti malem gue cuma minta dipijitin sama dibeliin bakpau, iya gue manja, trus kenapa? Ha, masalah? Hmm, oke tapi kalo gue naik motor gak nyampe ngabisin seliter bensin, 10 menit nyampe. Gue sendirian, iya sendirian, iya gue jomblo, tapi bukan jones. Inget itu, ingeeeeeet itu wahai pembaca. *asli pembukaan yang garing*

Oke, setelah baca pembukaan postingan gue yang cukup garing, sekarang saatnya kita melakukan ritual (gila), membasahi komputer, HP, tablet, pilkuat, pilkadot, pilupil, pinupin, ato apapun itu dengan apa aja yang bisa bikin basah, air hujan kek, air liur kek, air got kek, air mata buat mantan juga gak apa-apa. *oke semakin ngawur-semakin garing-abaikan*

Jumat, 18 April 2014

Ketika Kerinduan Itu Ada

Aku menunduk lesu, air mata meleleh menuruni tebing pipiku yang memerah karena terlalu lama menangis. Mati-matian aku meredam suara tangisku. Sesenggukan di depan kaca rias. Berusaha berhenti tapi ada daya hasil malah berbanding terbalik.

Entah kenapa hari ini mendung yang bergelantungan di hatiku berhasil membuat hujan air mata turun membasahi tanah kulit kuning langsatku. Setelah sekian lama tanah ini kekeringan tidak pernah turun hujan, akhirnya mendung dengan mantra yang dirapalkannya berhasil mengundang air hujan datang kembali.

Jangan ditanya apa yang membuatku menangis. Karena sesungguhnya aku pun tak tahu. Mungkin karena terlalu lama tidak menangis atau karena terlalu lama bermain peran berpura-pura baik-baik saja menanggung beban yang sebenarnya tidak berat tapi "terasa berat".

Kamis, 17 April 2014

Have Done

UN tlah slesai... UN tlah slesai... Hore hore horeeeeeeeee ^^ Libur tlah tiba... Libur tlah tiba... Hore hore horeeeeeeee :D Hahahaaaa.

Akhirnya boook, gue pulang setelah perang dengan badan utuh, muka kece, serta hidung yang semakin mancung. Gak percaya hidung gue tambah mancung? Gak percaya muka gue tambah kece? GAK PERCAYA? HAH?

Oke santai, rileks. Muka gue emang gak tambah kece kok. Hehe. Malah jadi tambah amburadul kayaknya. Saking streesnya ngerjain soal UN. Eh, gak ding. Soal UN-nya mah keciiiiiiil ._. Haha haha haha *menghiburdiri*

Jumat, 11 April 2014

Begini Rasanya

Kata mbak Asma, karakterku sebagai Lilis si gadis laba-laba berkerudung keluar kalo nulisnya ber-aku-kamu. Jadi, gue, eh aku mau nulis pake gue-aku-kamu. Semoga kalian gak suka :3 Haha.

--

Kemarin gue baru aja ngirim dua buah surat kaleng, yang pertama untuk dia dan yang kedua untuk sahabat-sahabatku. Surat kaleng dalam imajinasi, bukan dalam kenyataan. "Loh terus kenapa namanya surat kaleng kalo sama-sama dipublish di blog?  Itu namanya bukan surat kaleng, broh." Soalnya biar keren. Kalo gue pake nama "surat tagihan" ato "surat perceraian" itu masih bisa disebut keren gak? Keren,miaaaaaaaaaaakmu kuwi -_-

Rabu, 09 April 2014

Surat Kaleng Untuk Sahabat

H-5 UNAS.

Oh, betapa cepat waktu berjalan. Merangkak meninggalkan jejak-jejak kenangan. Menyisakan bekas-bekas kebahagiaan dan kesedihan. Dalam hati seorang anak perempuan. Dan itu aku.

Sepertinya baru kemarin kita bersama-sama mengikuti Try Out untuk yang pertama kalinya, disusul Try out-try out berikutnya. Kemudian, kita membabat habis Ujian Kompetensi Kejuruan dan UAS. Lalu, bertarung kembali dengan soal-soal latihan Ujian Nasional. Untuk sebagian siswa, nilai Try Out naik turun diterima dengan lapang dada. Tapi, untuk sebagian lainnya mengeluh, karena nilai dan berat badan yang berbanding terbalik. Nilai turun, berat badan naik. Oh, aku mengerti perasaanmu wahai teman.

Rasa aslinya 3 tahun itu waktu yang sangat panjang, tapi ketika kita semakin dekat dengan gerbang perpisahan, entah kenapa 3 tahun berubah rasanya menjadi sangat singkat.

Sedih? Jangan kamu tanyakan itu. Dilihat dari wajahku saja, kamu akan menemui raut muka gagal move-on dari sahabat. Berat? Sebenarnya tidak. Berapa kilo berat kata perpisahan bila dibandingkan berat gajah yang sedang hamil menggendong badak bercula satu kembar dempet, tidak ada berat-beratnya dibandingkan dengan hewan-hewan itu.

Maka, aku tidak pernah menganggap perpisahan ini sebagai suatu beban yang berat. Hanya mungkin tanganku akan menggenggam erat sebuah tiang rumah, karena tak kuat menahan gravitasi kesedihan. Kalian tahu kan terkadang aku bukan lagi sosok anak perempuan yang kuat?

Hari ini aku membayangkan sang waktu berhenti sejenak, membekukan kalian ketika bibir kalian melengkung membentuk sebuah senyum manis, terlihat ayu dan ganteng sahabat-sahabatku ini :') Kemudian, aku akan menikmati wajah-wajah ceria kalian, mengabadikannya, melihatnya kembali, dan kemudian ikut tersenyum. Ah, ya ampun. Kalian tahu tidak, aku benar-benar tersenyum saat ini :)

Ah iya, kemarin aku sempat menjadi anak perempuan yang jahat. Mendoakan kalian supaya tidak menemukan sahabat sepertiku ketika kita sudah benar-benar berpisah. Aku ketakutan membayangkan diriku terlupakan, terpendam dalam ingatan, kemudian tergantikan dengan kenangan-kenangan baru yang kalian rajut bersama sahabat barumu. Ah, itu terlalu mengerikan dibandingkan dengan bungkusan sepotaker. Dan yang lebih mengerikan adalah ketika aku yang pelan-pelan mulai melupakan kalian. Dua hal itu sama-sama mengerikan. Hiiiiii.

Yang sangat aku sesali, kenapa kita berjalan menuju gerbang perpisahan ketika kita sedang hangat-hangatnya merajut persahabatan? Oh, yaaaaa demi apa ini sedikit menyakitkan. Menyakitkan karena tahu bahwa kita mau tidak mau harus melewati gerbang perpisahan itu. Dan mulai berjalan maju melewati jalan yang kita pilih. Jalan yang mungkin berbeda. Satu lurus, satu belok kanan, satu belok kiri, satu lewat gang kelinci.

Tapi, waktu memang tercipta untuk terus maju, terus berputar menambah angka, menambah hari, menambah bulan, menambah tahun, pantang mundur.

Ah, yasudahlah. Aku tahu bahwa setiap pertemuan pasti ujung-ujungnya adalah perpisahan. Kata si "Berantakan", "Ini hanya soal waktu." Dan ya memang benar. Sekarang memang waktunya kita untuk berpisah. Berpisah untuk bertemu :)

Kalian :) Tetap jadi sahabatku, ya. Sahabat terkerenku :))

Minggu, 06 April 2014

Surat Cinta Untuk Kamu

Fuuuuh, akhirnya aku bisa segera memulai menulis surat cinta untukmu. Rasanya menahan imajinasi yang sudah terbang kemana-mana itu seperti menahan kentut di samping gebetan. Uh, maaf. Ini mungkin pengandaian yang lumayan jorok -__- Oke lupakan saja dan kembalikan mimik mukamu seperti sedia kala. Aku tidak segera memulai menulis surat ini karena aku harus bolak-balik ketiduran, twitteran, membantu ibuku mencuci baju, piring, dan pekerjaan lainnya. Ah ya, sekali lagi maaf. Aku lupa bahwa ini surat cinta, bukan surat curhat. Maaf, maaf.

Untuk kamu yang membuatku jatuh cinta (lagi) setelah 24 bulan tidak merasakan gemelitik cinta. Ah yaya, tepatnya bukan 24 bulan, aku salah menghitung. Maaf. Aku lupa bahwa aku adalah seorang wanita yang mudah tertambat hatinya, ya walaupun jatuh cintaku hanya untuk beberapa hari, jam, menit, ataupun detik. Ya kuakui, aku sudah berpuluh kali jatuh cinta, tapi harus kuakui juga bahwa jatuh cintaku kali ini berbeda. Berbeda, karena ini bertahan lama. Hari ini aku jatuh cinta, besok aku masih jatuh cinta, besoknya lagi, besok-besoknya lagi, dan beeeeesoooknya lagi aku masih jatuh cinta pada orang yang sama, yaitu kamu.

Kamis, 03 April 2014

Aku, Kamu, Kita

Nananana, dudududu, gue lagi seneng. Nananana, dudududu. Duhhhhhh, gue lagi seneng. Hahaha. Sejenak biarkanlah gue mengungkapkan kebahagian ini. Jangan ngiri. Karena suatu saat kamu akan mengalaminya sendiri. Jika takdir menghendaki. Kalo takdir tidak menghendaki, gue cuma bisa nyemangati pake kata-kata "Kowe Rapopo" *tetep*

Taukah kamu teman-teman, setelah galau gara-gara gagal dapet buku gratis dari Mak Pungky, akhirnya gue dapet pengganti buku gratis dari Jamban Blogger. Iyeeees, gue dapet buku "GALAU" Unrequited Love-nya Jamban Blogger. Akkkk, ya ampun senengnya gue gak bisa diungkapkan pake kata-kata. Pertama kalinya gue dapet buku gratis, brooooh. Hahah.

Selasa, 01 April 2014

Secret Admirer Rrrr


Wiiiiiih, udah April aja nih ya. UN tinggal berapa hari yaaaa? 1,2,3,4,5,6,......... *ngitung pakek jari*. 13 hari lagi, broh. Are you ready? Yesssss, I'm ready ^^9

Semakin hari, waktu gue buat belajar semakin sedikit. Dan semakin hari, waktu gue buat sekolah juga semakin sedikit. Itu berarti kesempatan gue buat ketemu sama si cowok-yang-bikin-gue-jatuh-cinta-lagi juga semakin sedikit. Tidaaaaaak >,< Gue masih pengen ketemu sama dia, gue masih pengen diam-diam mengamati dia, gue masih pengen berlagak pura-pura gak ada apa-apa pas ketemu sama dia, gue masih pengennnn huaaaaa huaaa huaaa :((