Kamu tau kenapa aku kembali datang setelah sekian lama hilang? Hilang ditelan badai kemalasan yang aku ciptakan. Kamu tau kenapa aku kembali membelai setelah sekian lama mencampakkan? Mencampakkan karena menemukan dunia baru. Kamu tau kenapa aku kembali pulang setelah sekian lama berputar-putar dalam titik jenuh yang mengaburkan? Karena aku rindu.
Ya, rindu. Aku rindu merangkai kata. Memilah-milahnya menjadi kalimat. Kemudian menyatukannya menjadi sebuah tulisan. Tulisan perekam kenangan. Aku rindu memencet tombol backspace bolak-balik, menghapus, menulis, menghapus lagi, kemudian diam-diam putus asa meninggalkan sembarangan.
Aku rindu sibuk sendirian di pojok ruangan. Sendirian di sebuah cafe dengan cappuccino dan jamur kremes yang terkadang lupa tersentuh. Terlalu fokus menatap layar datar dengan raut muka sok serius.
Aku jadi paham bahwa secinta apapun aku dengan dunia perbloggeran, aku akan tetap bertemu dengan sebuah titik yang dinamakan titik jenuh. Bosan adalah keniscayaan. Dan saat berada di titik tersebut, aku menyerah. Mencoba memberi waktu untuk diriku sendiri dengan harapan semangatku untuk menulis akan muncul kembali. Tapi malang tak dapat ditentang, justru kemalasan dan keblablasan yang tumbuh subur.
Tapi, rindu memang akan membawa kita pulang. Kembali pada apa yang kita cintai. Semoga rumah ini tetap menyenangkan tuannya. Senyaman dulu. Karena di sinilah aku menyimpan memori-memori kenangan yang tidak akan terulang.
1 Januari 2015
Aku pulang, kembali memelukmu.