Untuk sosok tinggi kurus yang diam-diam menempati salah satu ruang di hati.
Lihat! Malam ini langit begitu terang dihiasi berpuluh-puluh formasi bintang. Ditemani sang rembulan yang malu-malu sedikit tertutup awan, tapi tetap saja terlihat cantik dan anggun. Apa kabar?
Bolehkah kupanggil dirimu dengan sebutan "sayang" kali ini saja? Sudahlah, kali ini biarkan saja. Turuti kehendak inginku. Kali ini saja :')
Sayang, malam ini entah kenapa ada bagian dari potongan hatiku yang terasa nyeri. Mungkin karena rindu inginkan temu, tapi bagaimana lagi, jarak dan waktu masih setia bergotong royong membuat raga kita terasa jauh tak tersentuh.
Bagaimana ini, bagaimana cara mengobati rinduku selain dengan sebuah pertemuan? Bagaimana supaya nyeri hati ini tidak terasa lagi? Aku jadi susah tidur karena rindu kamu, sering melamun karena terus menerus membayangkan sosokmu, sering menatap kosong jendela berharap kaca itu akan memantulkan wajahmu.
Ah sayang, aku tidak tahu sejak kapan rasa lebih dari suka ini ada. Mungkin sejak pertemuan kita di akhir masa sekolah yang begitu intens. Bukan suka pada pandang pertama memang, tapi lebih kepada "suka karena terbiasa".
Pun aku juga tidak tahu sejak kapan kita bisa sedekat ini. Naik level satu tingkat lebih tinggi dari sekedar teman biasa. Yang kemarin kusebut sebagai masa PDKT. Tapi cara kita memang berbeda, kita tidak mirip sebagai perempuan dan laki-laki yang sedang pendekatan satu sama lainnya, kita lebih dari itu, kan? Hanya saja kita tidak menemukan kata yang tepat dan pas untuk menyebut "kita ini apa".
Dulu aku sering mengamati wajahmu, kemudian membatin, "Kenapa aku bisa suka sama kamu, ya? Kamu kan jelek, dekil, krempeng, semrawut pula." Tapi begitulah cinta, tiba-tiba datang, dan dengan seenak jidatnya membuatku lupa dengan semua kekuranganmu. Memasang pemutar wajah otomatis yang menampilkan close up wajah dekilmu itu. Haha.
Terima kasih karena telah melakukan praktik pencurian hatiku yang lebih tidak mirip seperti pencurian. Ya karena aku menyerahkannya tanpa keterpaksaan. Meskipun kamu melakukan semua itu diam-diam, tapi aku terang-terangan membiarkanmu menghancurkan bongkahan es yang telah lama membuat hatiku dingin. Menghangatkannya. Dan semua tingkahmu itu seperti candu, selalu membuatku merindu.
Sayang, kita mungkin memang tidak saling mengikat, tapi kita berusaha saling menjaga. Kita mungkin memang tidak saling memiliki, tapi kita berusaha saling melengkapi. Kita mungkin berbeda dengan banyak pasangan di luar sana, tapi "beda" itulah yang membuat kita istimewa.
Aku tidak tahu sampai kapan aku akan terus merindumu. Tidak tahu juga apakah "rasa ini" akan tumbuh subur atau malah mati kekeringan. Perasaan manusia seperti kayu lapuk, rapuh. Gampang berubah seperti air yang akan mengikuti bagaimana bentuk wadahnya. Seperti karet gelang, lentur. Terkadang harus menyesuaikan situasi dan kondisi. Juga seperti cuaca, panas terik tiba-tiba hujan rintik-rintik. Ya terkadang begitulah.
Karena itu, kamu selalu berkata, "Aku tidak bisa berjanji, tapi aku akan berusaha." Dan kita akan berusaha bersama-sama, berjuang bersama, mencapai puncak berdua, dan menatap hamparan langit kemenangan berdua.
Sayang, semoga jarak dan waktu berpihak pada kita. Semoga kita tetap baik-baik saja, walau raga tak selalu berjumpa. Dan semoga Dia tetap menakdirkan rembulan beriringan dengan bintang.
Bintang, terima kasih karena berkenan menemani langkahku dengan senang hati. Sampai jumpa bulan depan. Percayalah esok kan lebih baik.
Untuk Bintang dari Bulan-Perempuan yang sepotong hatinya sudah kamu tempati.
Cie surat cinta nih ye...
BalasHapushehe iya.
Hapuskok saya tiba2 langsung mellow ya.. :'
BalasHapushmm.. LDR ituuuu..
ah, tapi kan kamu bakal ketemu bulan depan.. aku kapann???
**kapan pulangg??
ah, sudahlah..
haha, mellow aja mbak yulita. gak ada yang ngelarang kok :D hehe
Hapustulisan ini di buat waktu malam sabtu ya? kalo iya berati sama kayak aku. Semalam aku juga habis nulis postingan tentang rindu-rindu gitu hihihi. Sepertinya virus rindu semalam bertebaran dimana-mana ya duh duh. Rindu emang rasanya campur aduk, dari seneng waktu mikirin dia mulu. Sampe sedih gak bisa ketemu karena jarak yang misahin duh duh.
BalasHapusiya virus rindu emang lagi mewabah dimana mana :D
HapusIni bukan surat cinta buat partner giveaway kan? Hihi *becanda
BalasHapusAh aku nggak suka bacanya. Nggak suka, soalnya aku sendiri lagi mengalami LDR sementara. Rasanya sedih ya saat pertemuan harus tertahan jarak dan waktu. Lebih sedih lagi saat komunikasi berkurang karena sibuk masing-masing.
Umm, itu udah LDR, hubungannya juga nggak jelas ya? Aku paham betul gimana rasanya jadi si tokoh utama :')
bukan mbak -_- kl sama Reyza mah malah tambah deket aja, kan sama-sama di surabaya.
Hapusiya mbak, rasanya pengen diperhatiin terus gitu ya sesibuk apapun dia :"
hehe.
ah, ini nih efek baca fiksi yang kayak gini :'( aku jadi kangen sama si sosok tinggi kurus yang diam-diam menempati salah satu ruang di hati. heuhehe kok curhat yah aku :D
BalasHapuskeren kak fiksinya. keep writengi dan aku tunggu fiksi2 lainnya :*
cieeee yang tiba tiba kangen cieee :p
Hapusiya makasih ya :)
Ini fiksi? Kok kaya curhat ya /ea
BalasHapusBahasanya bagus, kerasa banget lagi galaunya hhe
haha, makasih :)
HapusLis, aku tahu lo siapa orang yang kamu maksud di postingan ini hehe.
BalasHapuskamu yang sabar aja yaa, mungkin memang kalian ditakdirkan oleh-Nya untuk berpisah sementara. atau mungkin juga itu sebagai ujian buat kalian berdua apakah kalian benar-benar bisa menjaga perasaan yang tidak biasa itu. biarlah hanya waktu yang menjawab, Lis :)
ya begitulah cinta. tidak pernah permisi kalau datang. meskipun orang yang kita sayang itu memiliki banyak kekurangan, tapi tetep di mata kita itu mereka yang paling spesial. ya gak?
shut! haha
Hapusiya sabar kok ini :)
kan love is blind :D
Ah si Lilis. Tumben-tumbennya galau. Atau jangan-jangan ini fiksi?
BalasHapusAwalnya, aku kira ini surat cinta ttg orang yg lagi LDRan. Eh ternyata bukan. Padahal aku lg pengen banget yg LDRan gitu. Soalnya aku lg LDRan... Plis, nanti bikin yg LDRan ya biar galauku terwakilkan oleh tulisanmu. #gaknyambung
loh ini emang tentang LDRan bang. hayo gak fokusssssss :p
Hapusiya deh, kapan-kapan buat fiksi LDRan lagi. hehew
Aku kira buat Reyza hahaha trnyata bukan
BalasHapusNie kisah LDR yaaa
Yg sabar yaa..aku jg gt
Km pasti akan merasakan hal yg paling bahagia jika nanti bertemu.
Kata2nya bagus dalem bgt. Kalo ydah jatuh cinta apa aja jadi indah. Bahkan saat pasangan kita jelek pun tetep kita blg cakep hahaha pisss
Salam knl y
bukan mbak -__-
Hapushaha, iya mbak. sejelek apapun yang namanya cinta pasti kelihatan ganteng terus wkw
Baca tulisan ini bikin aku galau mendadak loh, padahal udah sejak lama banget nggak pernah nulis galau-galau lagi di blog baca tulisan ini jadi pengen galau juga -__-
BalasHapusJadi hubungan ini nggak pacaran, tapi dekat, tapi pengennya diperhatiin terus, kok aku merasa di zona ini juga ya? ah sudahlah malah curhat lagi -__- wkwkkw
Yep, pasti ada hari esok yang akan lebih bahagia :)
siapa pun dia semoga sosok dia itu sadar :D
Emang ya cinta itu emang buta, sejelek apapun kalo udah suka tetup dimata kita dia itu sempurna. Halah! cinta -_-
hehehe maaf ya fatimah. bukan maksud hati :D
Hapusiya, mereka itu HTS-an dan juga LDR-an gitu.
love is blind wkw
lis, boleh jujur gak?
BalasHapustulisan kamu ini gak sengaja sama kaya pengalaman pribadi aku.
suka karena terbiasa u,u
dan dia juga gak ganteng, aaah kamu bikin aku galau u,u
waaaa hihiw bukan maksud loh ya mbak :D
Hapusmenahan rindu tuh ngga enak ya lis.. *nyandar tembok.. aku jadi makin inget nih gara-gara sosoknya yang hampir sama, tinggi, kurus dan semrawut hahahha.. be strong ya, nahan rasa itu adalah bagian terhebat dari wanita :)
BalasHapushuah *ikutan nyandar kursi* iya mbak, gaenak kayak nahan boker :D :(
Hapusaku strong kok :9